Gunung Penanggungan 1653 mdpl ini menjadi magnet tersendiri bagi netizen di daerah Jawa timur. Gunung yang menyerupai Gunung Semeru ini memiliki keindahan sunrise yang luar biasa.
Selain itu jalur yang mudah membuat banyak pendaki sering kesini setiap weekend sembari melepas penat.
Dibalik segala keindahan yang ada di Gunung Penanggungan terdapat legenda dan cerita prasejarah di dalamnya.
Gunung Penanggungan ini memiliki nilai penting dalam era prasejarah. Hal ini dibuktikan terdapat lebih dari 100 situs kepurbakalaan di sekitar Gunung ini seperti Candi Jedong, Petirtaan Jolotundo, Candi Pandawa, Candi Yudha, dll.
Artikel Terkait :
Apalagi kalau sobat mendaki lewat jalur Jolotundo pasti di jalur pendakian melewati banyak Candi.
Diantaranya Candi Bayi, Candi Putri, Candi Pura, Candi Gentong, Candi Sinta dan Candi-candi yang belum diketahui namanya.
Dan hampir 80% Situs ini ditemukan di Zaman 900an Masehi. Menurut saya Gunung ini sangat penting bagi umat Hindu karena memiliki nilai Hindu-budha pada Zamannya.
Bahkan berdasarkan salah satu sumber yang saya dapat. Gunung Penanggungan ini merupakan Ciptaan Dewa Brahma dan Wisnu.
Dari sumber yang saya dapat naskah Tantu Pagelaran (1635 M). Dulunya Pulau Jawa yang kita huni ini berpindah-pindah dan goyang.
Dan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu pun menyelamatkan Pulau Jawa dengan mengambil Gunung MahaMeru yang ada di India dan menancapkan di Tanah Jawa.
Ditengah jalan Pasir dan bebatuan gunung di genggaman sang Dewa pun tembus dari genggaman dan jatuh ke Bumi dan akhirnya jadilah Gunung Penanggungan itu.
Pantas Gunung Penanggungan sering di mirip-miripkan dengan Gunung Semeru.
Selain dari Bentuk Gunungnya ada kaitannya juga dengan kisah prasejarahnya.
Gunung Penanggungan mempunyai Puncak yang bernama Puncak Gunung Pawitra yang berarti Gunung Suci. Memang Gunung Penanggungan ini dianggap suci oleh masyarakat Jawa Kuno.
Zaman dulu Gunung ini menjadi tempat mensucikan diri (bertapa) oleh Raja-Raja dan para Pejabat Kerajaan Kuno.
Disebelah lereng Gunung ini terdapat Pertirtaan atau bisa dikatakan (pemandian). Konon Petirtaan Jolotundo ini digunakan oleh keluarga Kerajaan Majapahit untuk mensucikan diri setelah bertapa.
Dan Petirtaan Jolotundo ini dibangun sekitar 900 Masehi. Sampai sekarang petirtaan ini masih digunakan oleh warga sekitar menjadi Cagar Sejarah dan Objek wisata.
Namun sekarang kita tidak diperkenankan mandi untuk alasan kelestarian dan sekarang di dalamnya terdapat banyak ikan-ikannya. Pengunjung boleh mandi di area atas yang sudah disediakan.
Di Petirtaan Jolotundo tidak hanya ada Sumber air saja tapi juga banyak peninggalan Sejarah seperti patung, Punden Berundak dan juga batu-batu kuno.
Dari hasil tafsiran monumen, Prasasti, relief, kitab Kuna Arjunawiwaha, Kitab Nagara Kartagama, Naskah Tantu Pagelaran dapat diketahui juga Gunung Penanggungan merupakan Gunungnya kaum Resi/ Karyan.
Kaum ini lebih memilih hidup menyendiri dan menyepi di alam pegunungan yang masih alami. Mereka menganggap bahwa Gunung Penanggungan ini Gunung Suci gunungnya Dewa. Jadi kalau mereka bertapa di Gunung ini mereka lebih mudah berkomunikasi dengan Dewa.
Bagaimana legenda dan cerita sejarah Hindu Budha
Gunung Penangguan sangat seru untuk dipelajari kan.
Saya harap bagi pendaki yang melewati/menemukan peninggalan Prasejarah agar tidak merusaknya karena itu adalah sebagian dari sejarah kita. Jika sobat belum pernah mendaki Gunung Penanggungan bisa Klik DISINI
Baca : Inilah 3 Cara Agar Mendapatkan Paket Internet Gratis Tanpa Hack
Selain itu jalur yang mudah membuat banyak pendaki sering kesini setiap weekend sembari melepas penat.
 |
| Sunrise Puncak Penanggungan |
Dibalik segala keindahan yang ada di Gunung Penanggungan terdapat legenda dan cerita prasejarah di dalamnya.
Gunung Penanggungan ini memiliki nilai penting dalam era prasejarah. Hal ini dibuktikan terdapat lebih dari 100 situs kepurbakalaan di sekitar Gunung ini seperti Candi Jedong, Petirtaan Jolotundo, Candi Pandawa, Candi Yudha, dll.
Artikel Terkait :
- Candi Jedong Ngoro, Situs Prasejarah yang Terlupakan
- Pendakian Gunung Anjasmoro via Cangar (Pabrik Jamur) Trip Lengkap, Menapaki Lebatnya Vegetasi Gunung
- Pendakian Gunung Penanggungan Via Tamiajeng Trawas, Jalur yang Cocok bagi Pendaki Pemula
- Gunung Butak Via Panderman Trip Lengkap, Sang Pengobat Rindu
Apalagi kalau sobat mendaki lewat jalur Jolotundo pasti di jalur pendakian melewati banyak Candi.
Diantaranya Candi Bayi, Candi Putri, Candi Pura, Candi Gentong, Candi Sinta dan Candi-candi yang belum diketahui namanya.
Dan hampir 80% Situs ini ditemukan di Zaman 900an Masehi. Menurut saya Gunung ini sangat penting bagi umat Hindu karena memiliki nilai Hindu-budha pada Zamannya.
Bahkan berdasarkan salah satu sumber yang saya dapat. Gunung Penanggungan ini merupakan Ciptaan Dewa Brahma dan Wisnu.
Dari sumber yang saya dapat naskah Tantu Pagelaran (1635 M). Dulunya Pulau Jawa yang kita huni ini berpindah-pindah dan goyang.
Dan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu pun menyelamatkan Pulau Jawa dengan mengambil Gunung MahaMeru yang ada di India dan menancapkan di Tanah Jawa.
Ditengah jalan Pasir dan bebatuan gunung di genggaman sang Dewa pun tembus dari genggaman dan jatuh ke Bumi dan akhirnya jadilah Gunung Penanggungan itu.
Pantas Gunung Penanggungan sering di mirip-miripkan dengan Gunung Semeru.
Selain dari Bentuk Gunungnya ada kaitannya juga dengan kisah prasejarahnya.
Gunung Penanggungan mempunyai Puncak yang bernama Puncak Gunung Pawitra yang berarti Gunung Suci. Memang Gunung Penanggungan ini dianggap suci oleh masyarakat Jawa Kuno.
Zaman dulu Gunung ini menjadi tempat mensucikan diri (bertapa) oleh Raja-Raja dan para Pejabat Kerajaan Kuno.
Disebelah lereng Gunung ini terdapat Pertirtaan atau bisa dikatakan (pemandian). Konon Petirtaan Jolotundo ini digunakan oleh keluarga Kerajaan Majapahit untuk mensucikan diri setelah bertapa.
Dan Petirtaan Jolotundo ini dibangun sekitar 900 Masehi. Sampai sekarang petirtaan ini masih digunakan oleh warga sekitar menjadi Cagar Sejarah dan Objek wisata.
 |
| Petirtaan Jolotundo |
 |
| Banyak ikan air tawar |
Namun sekarang kita tidak diperkenankan mandi untuk alasan kelestarian dan sekarang di dalamnya terdapat banyak ikan-ikannya. Pengunjung boleh mandi di area atas yang sudah disediakan.
Di Petirtaan Jolotundo tidak hanya ada Sumber air saja tapi juga banyak peninggalan Sejarah seperti patung, Punden Berundak dan juga batu-batu kuno.
Dari hasil tafsiran monumen, Prasasti, relief, kitab Kuna Arjunawiwaha, Kitab Nagara Kartagama, Naskah Tantu Pagelaran dapat diketahui juga Gunung Penanggungan merupakan Gunungnya kaum Resi/ Karyan.
 |
| Prasasti Area Petirtaan Jolotundo |
 |
| Monumen area Petirtaan Jolotundo |
Kaum ini lebih memilih hidup menyendiri dan menyepi di alam pegunungan yang masih alami. Mereka menganggap bahwa Gunung Penanggungan ini Gunung Suci gunungnya Dewa. Jadi kalau mereka bertapa di Gunung ini mereka lebih mudah berkomunikasi dengan Dewa.
Bagaimana legenda dan cerita sejarah Hindu Budha
Gunung Penangguan sangat seru untuk dipelajari kan.
Saya harap bagi pendaki yang melewati/menemukan peninggalan Prasejarah agar tidak merusaknya karena itu adalah sebagian dari sejarah kita. Jika sobat belum pernah mendaki Gunung Penanggungan bisa Klik DISINI
Baca : Inilah 3 Cara Agar Mendapatkan Paket Internet Gratis Tanpa Hack
suka sekali berpetualang di gunung yang menyimpan sejarah nusantara....semoga peninggalan" yang masih tersisa bisa terawat dengan baik, syukur" pemerintah mau melakukan pemugaran terhadap situs" kuno seperti petirtaan Jolotundo
BalasHapus